Mata Dewa adalah nama sebuah album dari
Iwan Fals yang dirilis pada
1989, dan juga judul salah satu lagu dalam album ini. Pada awalnya judul yang akan digunakan adalah ‘Seperti Mata Dewa’, dan judul ini tetap ditempel sebagai stiker pada badan kaset yang dirilis
Airo Records tahun 1989. Tetapi pada akhirnya, judul berubah
menjadi ‘Mata Dewa’.
Album ini adalah gebrakan terbesar sepanjang
karir musik
Iwan Fals.
Setiawan Djodi selaku pemilik
Airo Records tertarik dengan kolaborasi Iwan dan
Ian Antono pada album
1910.
Setiawan Djodi menghabiskan banyak dana untuk album ini karena dia memang salah satu fans
Iwan Fals.
Album ini dikerjakan dengan sangat profesional dan didukung teknologi yang canggih. Vokal
Iwan Fals menjadi lebih nge-
rock, musiknya kental dengan nuansa
rock –
ballad. Sebagian lagu pada album ini adalah lagu lama yang di aransemen ulang oleh
Ian Antono.
Rilis album ini di tahun 1989 sempat menuai kontroversi di industri musik Indonesia, karena
Airo Records awalnya berkeras hanya menjual kaset secara langsung melalui jalur distribusi internal, tanpa melalui distributor, agen, maupun toko kaset pada umumnya, diawali dengan penjualan kaset pada saat konser Iwan Fals tanggal 26 Februari 1989 (yang mengawali rangkaian tur 100 kota), dan membuka stand di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Namun pada akhirnya
Airo Records memasarkan album ini menggunakan jalur konvensional, dan hasilnya meledak di pasaran.
Lagu ‘Mata Dewa’ menjadi hits, pada lagu ini Setiawan Djodi ikut menjadi backing vokal. Lagu lama yang di aransemen ulang adalah ‘Puing’, ‘Berkacalah Jakarta’, ‘PHK’, ‘Bakar (Timur Tengah II)’, dan super hits ‘Yang Terlupakan’.
Sayangnya, agenda promosi album dengan
melakukan tur 100 kota di seluruh Indonesia terhalang oleh pembatalan izin secara tiba-tiba oleh kepolisian dengan alasan faktor keamanan, karena konser
Iwan Fals sebelumnya (tanggal 26 Februari 1989) berbuntut kerusuhan. Padahal seluruh perlengkapan dan personil sudah berada di lokasi konser di
Palembang, dan seluruh persiapan konser sudah matang. Akhirnya seluruh rangkaian tur 100 kota dibatalkan.
[sunting] Versi kaset original (1989)
- Nona
- PHK (versi baru, versi asli ada di Album Wakil Rakyat)
- Air Mata Api
- Mata Dewa
- Bakar (Timur Tengah II) (versi baru, versi asli ada di album Aku Sayang Kamu)
- Puing (versi baru, versi asli ada di album Sarjana Muda)
- Berkacalah Jakarta (versi baru, versi asli ada di album Sugali)
- Yang Terlupakan (versi baru, versi asli ada di album Sarjana Muda)
- Perempuan Malam
- Pinggiran Kota Besar
[sunting] Versi CD (1997)
- Mata Dewa
- PHK
- Nona
- Air Mata Api
- Bakar (Timur Tengah II)
- Puing
- Berkacalah Jakarta
- Yang Terlupakan
- Perempuan Malam
- Pinggiran Kota Besar
Selengkapnya...